Senin, 27 Januari 2014

SAATNYA BERLATIH (SOS.COM II)



Minggu – 19/1/2014. Baru di hari minggu tertanggal 19 Januari Spensagi mulai bersiap dan berlatih dalam menghadapi laga SOS.COM II setelah sehari sebelumnya mendapat acc dari Ka.Mabigus. Memang tergolong terlambat untuk bersiap, tetapi pasukan The Black Yellow Scout tetap harus berlatih untuk laga SOS.COM II. Kompetisi kali ini Spensagi akan berlaga dalam 1 pasukan yang terdiri dari 4 regu. Terbanyak kedua setelah sebelumnya (masih Gelora Wabata II) Pasukan Bee’s Scout  berkolaborasi dalam 5 regu (2 pa, 3 pi). Adapun materi – materi yang dilombakan dalam SOS.COM II kali ini adalah Blog Pramuka, Toga(1), Pionering(3), Klompen Gede(3), SMS(2), Karya Adiwiyata(2), Poster(3), Jurnalis(2), Cerdas Cermat(1),Fotografi(1) dan yang tak pernah ketinggalan Lomba Yell(7). Latihan pun dimulai jam 09.00 WIB di awali dengan warming up keliling lapangan sambil bernyanyi lagu-lagu kebanggaan. Berlanjut dengan pembagian tugas materi lomba. Selanjutnya berlatih sesuai dengan tanggung jawab materi masing-masing. Dalam proses latihan terbagi dalam 2 golongan materi yakni ruang dan lapangan. Di awali dengan materi ruang yang terbagi dalam 2 sesi masing-masing dengan akumulasi waktu ± satu jam. sesi pertama yakni Poster, jurnalis dan cerdas cermat. 1 jam berikutnya dilanjutkan dengan materi tali temali dan SMS alias Sandi, Morse dan Semaphore. Istirahat, sholat berjamaah (berdoa dulu biar lancar) dan makan (asiiiik-asiiiik). Terakhir hingga jam 3 sore yell-yell di tutup dengan refleksi Pembina evaluasi selama latihan berlangsung. Proses latihan ini akan berlangsung hingga persiapan puncak laga.

Sabtu, 11 Januari 2014

Selektif memilih, Jelang Kompetisi SOS.COM II



Spensagi akan kembali hadir dalam SOS.COM II yang diselenggarakan oleh Ambalan SMA N 1 Bululawang. Kegiatan ini sudah menjadi ajang langganan bagi Spensagi untuk diikuti, mulai dari Gelora wabata hingga beralih nama menjadi SOS.COM. Apalagi kilas balik Spensagi dalam ajang sebelumnya tidak pernah pulang dengan tangan kosong, membuat momentum dan semangat untuk berpartisipasi dalam ajang ini semakin besar. Namun demikian Spensagi tidak bisa lengah dan terlena dengan prestasi sebelumnya yang berhasil ditorehkan, tetap harus berkorban dan berjuang untuk bisa menjadi yang terbaik apalagi mengingat semakin bertambah tahun kompetisi ini semakin meningkat level dan semakin diminati oleh regu – regu berprestasi dari berbagai penjuru daerah. Pertanda bahwa semakin berat lawan yang dihadapi membuat Spensagi harus semakin termotivasi untuk terus menempa diri. Persiapan secara dini harus dilakukan lebih matang, meskipun tahun ini persiapn untuk peserta kusus kompetisi harus mundur karena banyaknya aktifitas sekolah yang tidak bisa ditinggalkan. Kendati demikian tidak menyurutkan Spensagi untuk bersiap dan harus siap, perlu pasang strategi dan teknik yang baik agar efektifitas dan efisiensi dalam latihan dapat maksimal (apalagi Pembina tidak bisa 100% turun lapangan mengingat kesibukan akan pekerjaan yang harus dipertanggungjawabkan). Pemilihan pasus (pasukan kusus alias regu inti) harus bisa lebih selektif, tentu ini bukan hal mudah karena tidak semua anggota didalamnya bisa di ajak bekerja sama, banyak hal yang menjadi pertimbangan pembina mulai kualitas SDM, minat dan bakat serta loyalitasnya. Diharapkan dengan batas – batas yang sudah menjadi standarisasi ini mampu menopang prestasi pramuka Spensagi (setidaknya bertahan).

MACAM - MACAM SANDI PRAMUKA

Sandi adalah sebuah kata dalam bahasa sansekerta yang kira-kira artinya adalah rahasia;menyembunyikan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata persandian yang berasal dari kata dasar sandi adalah rahasia atau kode; definisi sinonimnya dalam bahasa Inggris cryptography, yang berarti pengetahuan, studi, atau seni tentang tulisan rahasia. Berikut ini merupakan sandi-sandi yang saya ketahui:
Sandi Morse:
Penemu kode/sandi morse bernama SAMUEL F B MORSE yg berkebangsaan AMERIKA. kode morse disampaikan dng menggunakan: peluit, radio, asap, lampu, telegraf, dan arus listrik unt membedakan titik dan strip digunakan perbandingan 1:3 (1 unt titik dan 3 unt strip). pd thn 1837 penggunaannya masih terbatas yg digunakan dng sistem telegraf dan baru di terima di seluruh dunia pd thn 1851.
Contoh sandi morse:


---------------------------------------------------------------------------------------------------

Sandi Semaphore:
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan sarung tangan. Informasi yang didapat dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah bendera, yang dinamakan bendera semaphore. Pengiriman sandi melalui bendera semaphore ini menggunakan dua bendera, yang masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Bentuk bendera yang persegi merupakan penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna. Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam, namun yang lazim digunakan adalah warna merah dan kuning, dimana letak warna merah selalu berada dekat tangkai bendera. semaphore biasa diterapkan sebagai salah satu keahlian yang harus dimiliki dalam kegiatan pramuka. Berikut ini merupakan contoh gambar:
---------------------------------------------------------------------------------------------------


Sandi Rumput:
Sandi Rumput adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca yang dibuat berdasarkan prinsip kode morse. Berarti kunci utamanya terletak pada sandi morse. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada cara penulisan, dimana titik dan garis pada kode morse diganti dengan rumput kecil dan rumput besar.
Berikut ini merupakan contoh gambar:


---------------------------------------------------------------------------------------------------

Sandi Abjad:

Sandi Abjad adalah sandi yang hurufnya dibaca dari arah belakang/terbalik.
Contoh:

Kunci = A-Z
CONTOH : KIZNFPZ RMWLMVHRZ

 ARTINYA : PRAMUKA INDONESIA

---------------------------------------------------------------------------------------------------


Sandi Angka:

Sandi Angka adalah Sandi yang memakai kode angka. Seperti terlihat gambar di bawah ini:

CONTOH : 3.0.18.0 3.0.17.12.0 15.17.0.12.20.10.0.
ARTINYA : D A S A D A R M A P R A M U K A.
---------------------------------------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------------------------------------



---------------------------------------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 04 Januari 2014

My School



SMP N 1 Gondanglegi resmi di buka pada tanggal 01 April 1987 oleh Gubernur Jawa Timur yaitu Bapak Wahono, Kepala nDaerah Tingkat 1. Kepala Sekolah pertama yang menjabat kala itu adalah Ny. Retno Astuti, terhitung mulai bulan Oktober 1985 hingga bulan Juli 1991. Dan pada saat SMP N 1 Gondanglegi masih terdiri dari 10 ruang dengan jumlah siswa angkatan pertama sejumlah 132 siswa. Dari masa ke masa SMP N 1 Gondanglegi berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitasnya baik guru maupun siswa. Selama upaya tersebut dilakukan SMP N 1 Gondanglegi banyak mengalami masa transisi Kepala Sekolah.
Berikut adalah daftar nama Kepala Sekolah yang pernah menjabat di SMP N 1 Gondanglegi,
  1. Kosdoe Adi Pratomo (Juli 1991 – April 1993)
  2. Kresno Hartono (April 1993 – Januari 1995)
  3. Dra. Sumijati (Januari 1995 – September 2001)
  4. Djoko Sundjoto, BA (September 2001 – September 2006)
  5. Samsul Bahri S, S.Pd, M.Si. (September 2006 – November 2006)
  6. Eddy Rahardjo, M.Si. (November 2006 – Juli 2011)
  7. Drs. Suprianto, M.Pd. (Juli 2011 – Sekarang)
Dari Kepala Sekolah terdahulu hingga sekarang SMP N 1 Gondanglegi banyak mengalami perubahan dan kemajuan. Terakhir pada periode kepemimpinan Bapak Drs. Suprianto, M.Pd ini, Beliau banyak memberikan kontribusinya mulai dari rehab gedung, Revitalisasi program hingga menjadikan SMPN 1 Gondanglegi sebagai sekolah berbasis lingkungan atau lebih di kenal dengan sebutan sekolah Adiwiyata. Tentu saja menjadikan sekolah berbasis Adiwiyata bukanlah perkara mudah, perlu adanya kerja sama dengan semua warga sekolah. Dalam setiap kesempatan Beliau sering menyampaikan kepada seluruh warga sekolah baik Guru, Staf, Siswa maupun warga kantin untuk berpartisipasi penuh dalam menjaga, merawat, melestarikan lingkungan sekolah agar tetap nyaman, indah, sejuk, asri dan bebas dari sampah baik plastik ataupun yang lain. Dalam waktu dekat sekitar bulan maret SMP N 1 Gondanglegi akan mengikuti penilaian Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi. 


Doakan sobat semoga SMP N 1 Gondanglegi lulus dalam penilaian tersebut. 

Kamis, 02 Januari 2014

BIVAK

Bivak

Bivak (Bahasa Prancis: Bivouac) adalah tempat berlindung sementara (darurat) di alam bebas dari aneka gangguan cuaca, binatang buas, dan angin. Mendirikan bivak adalah teknik penting yang harus dikuasai jika hendak berkemah . Bivak merupakan salah satu kemampuan wajib survival di alam bebas. Karena pembuatannya yang mudah dengan peralatan yang seadanya
Materi penunjang pembuatan bivak adalah :
  • Dari bahan alam , seperti pepohonan (dahan, ranting dan daun) batu- batu, gua dan sebagainya.
  • Dari bahan buatan, seperti jas hujan, ponco, fly sheet atau parasut

Bivac Berdasarkan Jenis

  • Bivac Alam Bivac jenis ini dibuat dengan memanfaatkan sumberdaya alam di sekitar. seperti menggunakan dedaunan sebagai atap, dinding ataupun alas. memanfaatkan akar-akaran maupun kulit pohon sebagai tali pembuat bivac, bentuk lain dari alam juga dapat digunakankan sebagai bivak seperti gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang - lubang dalam tanah dan sebagainya. Apabila memilih gua, kita bisa memastikan tempat ini bukan persembunyian satwa. Goa yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua tadi artinya tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.
Kita juga bisa memanfaatkan tanah berlubang atau tanah yang rendah sebagai tempat berlindung. Tanah yang berlubang ini biasanya bekas lubang perlindungan untuk pertahanan, bekas penggalian tanah liat dan lainnya. Pastikan tempat - tempat tersebut tidak langsung menghadap arah angin. Kalau terpaksa menghadap angin bertiup kita bisa membuat dinding pembatas dari bahan - bahan alami. Selain menahan angin, dinding ini bertugas untuk menahan angin untuk tidak meniup api unggun yang dibuat di muka pintu masuk
  • Bivac Semi buatan Bivac jenis ini dibuat dengan menggunakan bahan-bahan buatan industri yang digabungkan dengan bahan bahan alami. seperti menggunakan ponco sebagai atap dan beberapa akar gantung sebagai tali. menggunakan dedaunan sebagai atap dan menggunakan ponco sebagai dinding atau pun menggunakan ponco sebagai atap dan dadaunan sebagai dinding juga merupakan bivac semi buatan atau dapat di sebut sebagai Bivac semi alam.
  • Bivac Buatan Bivac jenis ini merupakan bivac yang di buat menggunakan bahan-bahan buatan atau bahan industri, seperti membuat bivac menggunakan ponco dengan memanfaatkan tali rafia sebagai bahan penunjangnya. bivac buatan dapat didirikan menggunakan bahan lainnya seperti plastik, parasut deklit, kain, dll.

Pemilihan tempat

Untuk menjaga kenyamanan dan tetap hangatnya tempat berlindung serta menghindari cepatnya penurunan daya tahan tubuh, perhatikan hal berikut ;
  • Dirikan bivak yang terlindung dari terpaan angin, jangan dirikan bivak di tempat yang terbuka dari terpaan angin.
  • Dirikan bivak pada tempat yang kering dan rata, untuk daerah yang lembab, buatlah para - para yang kokoh. Jangan dirikan bivak di lereng gunung atau lembah.
  • Dirikan bivak di bawah kerindangan pohon yang tembus sinar matahari. Jangan dirikan di bawah pohon yang rapuh dan lapuk.
  • Pada situasi bivak yang permanen, usahakan dirikan pada daerah yang dekat dengan sumber air.
  • Jangan dirikan bivak terlalu dekat dengan dialiran sungai ataupun pada jalur lintas binatang.
  • Jangan pernah lupa untuk membuat parit di sekitar bivak yang anda dirikan, sehingga ketika hujan turun anda dapat tetap merasa nyaman.
SPENSAGI SCOUT © 2008 Template by:
SkinCorner